Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

SOSOK IBU YANG BERBEDA

Bagian tiga. “Dialah orang yang membunuh ibu kandung saya sendiri bu.”perkataan Rismi memecah kesunyian. Ucapan yang tak pantas didengar oleh anak usia sepuluh tahun pun mulai terdengar dari para ibu teman-teman Rismi. Ayahnya tetap menunduk. Kini dia bukan merasa kecewa pada Rismi, namun semua penyesalan menggelayuti tubuh ayah Rismi. “Dia yang tega membunuh ibu saya perlahan.” *** Aku berlari kecil kegirangan karena akan bertemu ayah. Sudah seminggu aku tinggal dirumah nenek karena ibu sibuk bekerja mencari upah untuk membiayai pengobatan ayah yang saat ini sedang berbaring lemas diatas kasur rumah sakit. Aku benci rumah sakit. ketika aku berjalan dilingkungan rumah sakit, bau obat-obatan selalu berterbangang dan menusuk hidungku. Mungkin ayah juga membenci tempat itu.  “Rismi, jangan lari-lari nak.” Ibu memanggilku dari belakang, meraih tubuhku dan menggandeng tangan kecilku. ibu awalnya memasang wajah kesal, namun akhirnya dia tersenyum ketika aku tersenyum le

SOSOK IBU YANG BERBEDA

Bagian dua “Ibu disini Rismi.” Tiba-tiba suara datang menyebutkan nama Rismi dari arah belakang pintu. Semua menoleh kearah asal suara dan keheranan dengan perkataan orang dibalik pintu itu. Seorang pria dengan usianya yang sudah setengah baya masuk melewati pintu depan kelas. Pria dengan bentuk tubuhnya yang tegap melempar senyuman pada Rismi dan menjauh dari Rismi berjalan menuju arah tempat duduk yang kosong. Rismi melihat baju bagian belakang pria itu basah seperti menggambarkan pulau dalam peta. “Saya tidak pantas menunjukkannya padanya bu.” Ucap Rismi dengan mata menatap pria itu. “Tidak apa Rismi, walaupun ibumu tiada setidaknya ayahmu yang datang menggantikannya.” Kata ibu guru sambil memegang bahu kiri Rismi. “Tapi saya tidak ingin melakukannya bu.” Rismi menolak dengan tegas. Kelaspun menjadi lebih sunyi. Rismi mendongakkan kepalanya sembari menarik napas panjang dan mengeluarkannya perlahan. Rismi menegakkan badannya dan mengarahkan pandangannya kehadapan tem

SENJA MERONA

Bagian 3: Tetaplah bersama Senja. “Kamu sedang memikirkan sesuatu?” Aku mengangkat kepala yang sedari tadi menunduk berusaha menghindar dari Sean. Oh tuhan … apa Sean bisa membaca pikiranku? Ya, memang benar aku sedang memikirkan sesuatu Sean. Dan pikiran yang menggangguku selama ini adalah kamu.  Aku masih terdiam dengan mata kami yang saling memandang. “Sudah sepuluh menit kamu membaca halaman itu.” Sean menunjuk bukuku dengan dagunya. Syukurlah dia tidak menyadari jika aku berusaha mencuri pandangnya.  “Em … sedikit susah dipahami.” Aku menghindar dari tatapnnya. Bingung menjawab pertanyaannya dengan apa. Memang susah dipahami. Bukan materi yang tertera dibuku itu, tapi dirimu Sean. Aku tak bisa memahami mu. Dirimu yang biasanya dingin padaku berubah menjadi hangat setelah senja menghilang. Kamu selalu berubah diwaktu yang tak tentu. Sikapmu itulah yang selalu membuatku bingung. Menerka-nerka bagaimana perasaanmu padaku. Apa kamu sadar Sean, tanpa memikirkan dirimu, ji

SOSOK IBU YANG BERBEDA

Bagian satu.  Sudah 40 detik matanya menatap satu titik tanpa berkedip. Cairan bening mulai menggenang menyelimuti matanya. Entah apa yang sedang dipikirnya, gadis dengan usia 10 tahun duduk sendiri di bangku pojok kanan bagian belakang dalam ruang yang sepi itu. Derap langkah kaki mulai terdengar hingga kedalam kelas. Kesunyian yang dirasa mulai pecah.  “Hai Rismi, kamu sedang melamun?” Gadis dengan rambut panjang yang terurai kebelakang itu menoleh pada sumber suara. Seorang pria berusia 1 tahun lebih tua dari gadis bernama Rismi berjalan mendekat. Dengan santai pria itu duduk disamping Rismi. “Hari ini ibumu datang kan?” lanjutnya. Rismi hanya diam melihat wajah manis pria yang duduk disampingnya. “Entahlah, sepertinya dia tidak ada waktu untuk itu.” Rismi mulai berbicara. “Bagaimana dengan ibumu Yuan?” Tanya Rismi sembari membenarkan posisi duduknya menghadap papan tulis. “Tentu saja, hari ini kan perayaan hari ibu.” si Pria yang dipanggil Yuan itu menjawab dengan man

SENJA MERONA

Bagian 2: Senja Menemani “Senja?” Seruan namaku terdengar begitu saja. Refleks ku menoleh kearah datangnya suara. Aku melongo melihat orang yang menyapaku barusan. Lelaki bertubuh tinggi ramping dengan tangan berkulit kulit sawo matang memeluk tiga tumpukan buku didepan dadanya. Tidak ku sangka jika seseorang yang yang biasanya tidak menganggapku ada, memanggil namaku. Dia menatap dengan senyum mempesonanya. Aku masih menatapnya. “Mengerjakan tugas?” Tanya Sean sembari berjalan menuju arah tubuhku menghadap. Segera mungkin aku mengalihkan padangan darinya. “Oh? Ya … begitulah.” Aku meraih pena diatas buku yang terbuka pada halaman 30. Sudah 15 menit aku duduk disana dan masih tetap pada halaman itu. Mungkin karena senja yang dilukis indah oleh sang pencipta telah menyihir mataku untuk tidak berpaling darinya. “Boleh kududuk disini?” Sean meletakkan tangannya pada senderan kursi yang berada didepanku. Dia menarik kursi itu perlahan tanpa mengeluarkan suara agar tidak meng

SENYUMAN DIBALIK AIR MATA

Gambar
Neon tidak akan pernah melupakan senyuman itu. Dimana senyuman yang sangat melekat pada hatinya. Ia berjalan menyusuri sungai yang airnya mengalir kejiwanya. Dengan langkah yang berat, ia mulai mengembuskan napas panjangnya perlahan sembari memejamkan matanya. Menghilangkan bayang-bayang wajah wanita manis yang pernah ia kenal. Pelan-pelan ia membuka mata. Terlihat sesosok gadis berbadan mungil berdiri dihadapannya. Cairan bening mulai memenuhi mata Neon dan jatuh membasahi pipinya. “Neon jika hari ini berakhir, apa yang sangat ingin kau lakukan saat akhir itu terjadi?” Tanya gadis mungil itu. “kalau aku, aku akan berlari menghabiskan waktuku sambil melihat semua sisi eloknya dunia.” Lanjut gadis berparas manis yang perlahan mendekati Neon. “Seoni … ” Panggil Neon dengan nada rendah yang tak terdengar oleh gadis itu. Mata Seoni mulai berkaca-kaca, pandangannya kosong menatap kearah Neon. Ia paham bahwa dirinya adalah manusia yang lahir dengan anggota tubuh tak sempurn

SENJA MERONA

Gambar
In frame : Sepunggur Kalimantan Utara, taken by Arina N.R  Bagian 1: Lamunan Senja Senja sore itu. Guratan berwarna oranye terlukis pada kanvas yang terbentang tinggi. Cahaya sirna seakan malam akan menyapa. Sang surya sudah siap tuk kembali keperaduannya. Aku senang sekali menatap pemandangan elok itu dibalik jendela kaca perpustakaan kampus yang tingginya hampir menyerupai tinggi badanku. Tempat favorit untuk menikmati lukisan indah sang pencipta. Lebih nikmat jika ada secangkir kopi hitam yang dapat menemaniku dalam menikmati momen itu. Aku masih berada ditempat yang sama. Hanya saja lelah telah menghampiri dan memaksaku untuk duduk dikursi yang sebelumnya ku tempati. Aku tak dapat berpaling dari pemandangan itu. Setiap kali melihat buku catatan dan berpikir untuk mengerjakan tugas yang sudah menanti dari tiga hari lalu, rasanya bola mata memaksa tuk melirik ke arah jendela lagi.  Aku mendongak menatap langit-langit sembari memejam mata dan menghembuskan napas ber

SECANGKIR KOPI HITAM

Tertuang butiran hitam lembut beraroma Kedalam gelas bening tanpa warna Terseduh cairan panas tak berasa Teraduk pelan dengan sendok peraknya Wangi aromanya kian mengudara Menari beersama uap panasnya Sahdu dengan hitam pekatnya Selalu ada nikmat disetiap tegukannya #puisipemula 

SINETRON INDONESIA VS DRAMA KOREA?

Sudah tidak asing lagi jika kita mendengar istilah drama Korea atau serial drama yang berasal dari negeri ginseng. Kalau di Indonesia, kita sering menyebutnya dengan sinetron. Memang kini Indonesia sedang dilanda demam Korea. Industri hiburan ini telah diminati oleh berbagai kalangan, namun masih didominasi oleh remaja yang salah satunya ialah drama Korea. Dari drama inlahi yang mengenalkan remaja Indonesia dengan K-pop atau Korean Pop.  Berasal dari negara yang berbeda pasti memiliki karakteristik yang berbeda pula. Tentu juga dengan produk serial dramanya Indonesia dan Korea memiliki keunikan tersendiri dalam berkarya. Meski begitu, keduanya memiliki penonton setia yang jumlahnya lumayan juga loh. Pertanyaanya adalah apa keunikan yang dimiliki setiap masing-masingnya? Berikut ulasan tentang perbedaan drama Korea dengan sinetron Indonesia versi penulis.  Pertama, Sinetron Indonesia kebanyakan mengangkat masalah kehidupan sehari-hari, misalnya kehidupan keluarga dan percinta

LAMUNAN SENJA

Kala senja sore itu Cahaya sirna merubah waktu Tenggelam jauh dimakan bumi Melepas ramai mengundang sunyi Bola mata tajam memandang Bibir indah senyum terkembang Merah bulat pipi merona Wajah manis pancarkan pesona Sesosok dia datang mengadang Merubah petang menjadi terang Dikala mata tetap memandang Sesosok dia kian menghilang #puisipemula

FENOMENA KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA YOGYAKARTA

Kemacetan merupakan suatu fenomena yang sudah sering kita temukan di berbagai titik di dunia. Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. Setiap daerah pasti pernah mengalami keadaan tersebut, tidak menutup kemungkinan bagi negara maju pun pasti pernah mengalaminya. Salah satu daerah di Indonesia yang saat ini mulai mengalami kemacetan setelah Jakarta adalah Yogyakarta.  Yogyakarta adalah kota yang sudah terkenal hingga mancanegara. Kota ini memiliki banyak sebutan, mulai dari kota wisata, kota pelajar, hingga kota istimewa. Akan tetapi keistimewaan kota Yogyakarta yang dikenal dengan keramahannya kini mulai terganggu dengan adanya kemacetan di setiap sudut jalannya. Kemacetan di Yogyakarta sudah tidak dapat dihindari lagi. Penyebab utama fenomena tersebut adalah rasio yang tidak seimbang antara jumlah kendaraan yang masuk dan kendaraan yang keluar. Menurut data

PENIKMAT TROTOAR DAN HAK PENGGUNA

Bukan jadi pemandangan baru lagi jika trotoar di kota Yogyakarta setiap meternya sudah beralih fungsi tidak sesuai peruntukannya. Mulai dari lahan parkir kendaraan, warung lesehan, hingga pedagang kaki lima (PKL) telah memakan tempat yang semestinya disediakan untuk pejalan kaki. Meskipun kesadaran masyarakat Yogyakarta akan berjalan kaki masih kurang, bukan berarti dapat mengabaikan hak pejalan kaki lainnya. Tidak sedikit dari pejalan kaki yang melontarkan keluhan akibat penggunaan trotoar yang tidak semestinya.  Ada pula beberapa fasilitas umum yang kurang tepat dalam pembangunannya. Salah satunya adalah penyediaan halte bus yang masih memakan lahan untuk pejalan kaki. Akibatnya, pejalan kaki tepaksa turun ke aspal untuk melewati halte bus tersebut. Para pejalan kaki harus tengok kanan kiri untuk memastikan kendaraan yang lewat agar tidak membahayakan keselamatan mereka. Dalam hal ini, Pemerintah perlu cermat dalam pembangunan fasilitas umum yang masih kurang dalam memberikan a

KENAPA HAL BODOH MUDAH VIRAL DI INDONESIA?

Hidup di zaman dengan kemajuan teknologi yang pesat memudahkan kita dalam melakukan segala hal. Berbagai kegiatan sehari-hari mungkin sudah tidak banyak yang tidak berhubungan dengan teknologi. Berkomunikasipun saat ini tidak perlu tatap muka, dengan menggunakan teknologi kita bisa berkomunikasi jarak jauh. Salah satu produk perkembangan teknologi adalah sosial media. Kita pasti tahu apa itu sosial media, karena pengguna sosial media saat ini tidak harus mengerti teknologi terlebih dahulu. Siapa saja dapat mengaksesnya. Mulai dari kalangan anak-anak hingga orang tua saat ini sudah banyak yang menggunakan sosial media. Dengan kemudahan dalam mengakses sesuatu tersebut dapat menjadikan tersebarnya berita dalam waktu beberapa detik saja. Entah itu berita yang benar adanya atau berita palsu yang sering kita kenal dengan berita hoax . Sehingga perlu bagi kita untuk pandai-pandai memilah berbagai informasi yang didapat, membedakan mana yang benar dan salah, mana yang bermanfaat atau t

INDAH DIMATA-NYA

Bagian 5: Putusan “SELAMAT ANDA DITERIMA DI UNIVERSITAS X PROGRAM STUDI Y.” rasanya mungkin seperti melayang diantara awan-awan jika melihat kalimat tersebut, dimana variable X dan Y adalah sesuatu yang kita inginkan. Memiliki tujuan dan rencana yang jelas membuat diri sendiri mantap dalam menjalankan kehidupan selanjutnya. Namun aku bukan salah satunya. Aku kehilangan arah dan tujuan setelah tidak lolos untuk merajut cita-cita. Rencana ada tapi seperti mengambang. Apa aku perlu melakukannya atau tidak, pikiran itu selalu berputar dikepala. Walaupun aku salah satu dari manusia yang merelakan cita-cita untuk pergi jauh dari jasad ini, bukan berarti aku menyerah untuk berhenti berharap. Bukan lagi berharap pada manusia, harapanku hanya pada sang pencipta. Berharap akan tercapainya salah satu keinginanku walaupun tidak susuai dengan harapan. Keinginan untuk membuat orang tua bangga dan puas terhadap diriku yang masih hidup bertumpu pada mereka. Sudah hampir menuju rencana

INDAH DIMATA-NYA

Bagian 4: Pilihan yang mengambang Kelas 12 SMA adalah masa-masa dimana siswa mempersiapkan diri dalam memilih tujuan selanjutnya. Menentukan diri untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, bekerja, dan lain sebagainya. Aku pernah merasakan periode itu, tepatnya awal tahun 2017. Sebagai senior tertinggi atau siswa kelas 12 sudah tidak banyak kegiatan yang kami lakukan untuk mengisi luang seperti kegitan non akademik. Kami lebih memilih mengisinya dengan belajar. Entah kapanpun itu, tidak hanya aku, tapi semua teman angkatanku, mata kami seperti sibuk melihat teori dan soal-soal untuk persiapan diri menghadapi ujian.  Waktu seharian habis dalam lingkungan sekolah. Pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB  disibukkan dengan mata pelajaran sekolah. Kami hanya memiliki waktu 30 menit untuk beristirahat. Dilanjutkan pukul 15.30 WIB hinga 16.30 kami belajar untuk persiapan unjian bagi yang mengikuti bimbingan belajar disekolah. Sekolah serasa menjadi rumah kedua bagi kami. L

MENELAN DUSTA

Bagian 2 Sania menatap wanita yang berdiri dengan tumpuan lutut didepannya. ia kaget, perasaan iba muncul dalam hatinya, segera mungkin Sania membantu menyusun buku millik wanita yang ia tabrak dan memberikannya. Dengan senyuman cantik diwajahnya, wanita buta tersebut berterimakasih pada Sania.  Beberapa saat setelah mereka berdiri bersama. Wanita dengan perawakan badan yang mini, tubuhnya dibaluti gamis cantik berwarna hijau memperlihatkan keanggunannya, dia berjalan menjauhi Sania dengan tangannya yang meraba-raba sekitar agar tidak terjatuh akibat sesuatu yang menghalanginya. Sania menoleh sedikit kebelakang dengan wajah yang waswas.  Langkah kaki dengan sedikit ragu tampak jelas dari wanita yang ditabrak Sania beberapa saat lalu. Tangannya dengan pelan meraba sekitar, mengira-ngira jalan yang ia tentukan. Tibatiba langkahnya terhenti dan menghadapkan badan kearah jalan yang biasa dilintasi oleh kendaraan bermotor. Wajahnya terlihat sangat fokus.  “tinnnn.” Klakson

MENELAN DUSTA

Bagian 1. Di bawah pohon yang merindang di atas bangku berkaki empat, tampak seorang wanita duduk dengan kaki menyilang. Wanita dengan paras cantik mengenakan kain panjang berwarna kuning keemasan yang menahan rambutnya menjulur kebawah hingga menutupi dadanya. Ia menatap fokus pada buku yang berada di hadapanya. Terdengar suara gesekan tiap lembaran kertas yang dibukanya. Tiupan angin menerbangkan jilbab yang dikenakan hingga menutupi sebagian wajahnya.  “Sania, aku dari tadi manggil kamu lo.” Tepukan pada pundak wanita yang disebut Sania itu mengagetkannya. Seseorang bernama Lika yang diakui sebagai teman dekat Sania langsung menduduki bangku tepat di sebelah Sania.  “Ya? Maaf.” Sania memperlihatkan wajah bersalahnya. “kamu sih pakai earphone terus, memangnya apa sih yang kamu denger?” Tanya Lika sembari melihat gawai yang dipangku Sania. LIka mencoba mengambil paksa gawai itu untuk membunuh rasa penasarannya, namun gagal.  “Ng.. Nggak ada kok, Cuma lagu-lagu ja

INDAH DIMATA-NYA

Bagian 3: Keraguan Menjadi seorang anak yang tidak mengetahui definisi membanggakan orang tua, aku hanya bisa melakukan sesuatu pada umumnya dalam membuat orang tua bangga.  Anggap saja menjadi juara kelas. Memang hal itu dapat membuat orangtua bangga, tapi bukankah hal itu sangat klise?. Dari berbagai cerita yang ku baca, ku dengar, dan ku lihat, sangat banyak alur cerita untuk membanggakan orangtua dengan menitikberatkan prestasi akademik anaknya. Hal itulah yang mulai memunculkan anggapan bahwa diriku harus berprestasi dalam bidang akademik. Belajar dengan giat, walaupun terkadang rasa malas menjadi momok permasalah dalam diri ini.  Aku selalu berusaha untuk membanggakan orangtua, dengan apapun caranya selama itu masih baik. Beprestasi di bidang akademik? Okelah aku akan beruhasa, bahkan jika harus belajar sistem kebut semalam karena hari sebelumnya aku malas belajar dengan alasan tidak menyukai mata pelajaran itu. Masa hidupku yang seperti itu berjalan hingga aku berada

MENGUPAS KAJIAN 8 SEPTEMBER 2018

"Dinamika Sains Dalam Lintasan Peradaban Islam Dahulu, Kini, dan Nanti" | Pengantar. Ada yang berkesan bagi saya ketika mendatangi sebuah kajian rutin yang diadakan oleh Forum Kajian Islam Sains dan Teknologi (FKIST) UIN Sunan Kalijaga pada tanggal 8 september 2018 tepat pukul 10.00 WIB pagi menjelang siang. Tema yang diangkat tidaklah terlalu rumit untuk dipikir. Hanya saja kami perlu berjalan kebelakang dan menyelami setiap peristiwa yang bersangkutan dengan tema. "Dinamika Sains Dalam Lintasan Peradaban Islam Dahulu, Kini, dan Nanti" merupakan tema yang akan dikupas saat itu oleh ketua Lembaga Dakwah Kampus (LDK) bernama Affan Rasyid Ridho.  Kajian tersebut dimoderatori oleh Saudara Fadhal yang merupakan teman satu angkatan saya dari jurusan Biologi. Seperti biasa dalam sebuah forum akan didahului dengan doa dan tadarus oleh perwakilan orang. Tak lupa ada snack tabur ala-ala mahasiswa yang bisa dikenal juga dengan snack terbang. Karena hanya diwadah

INDAH DIMATA-NYA

Bagian 2: Tertutup Aku tidak terlalu paham apa arti sebenarnya dari cita-cita itu. Sejak kecil aku hanya mengetahui  cita-cita itu selalu berhubungan dengan kedudukan, posisi, atau pekerjaan yang diharapkan untuk masa yang akan datang. Menurut KBBI sendiri, cita-cita adalah keinginan (kehendak) yang ada dalam pikiran. Terkadang aku masih susah dalam mebedakan antara cita-cita, impian, angan-angan, dan harapan. Mungkin yang lebih paham dapat menjelaskannya. Beberapa hari selanjutnya setelah kunjungan silaturrahim ke rumah bibi, ada hobi baru yang perlahan-lahan muncul menyesuaikan cita-citaku saat itu. Menggambar dan membuat denah petak-petak rumah serta menelusuri jejak desain rumah mulai dari interior hingga eksterior. Wallaupun hanya sebuah gambar-gambar saja, hal itu sudah lumayan menyita waktu luangku. Aku juga pernah berkeinginan ingin mendesain rumah sendiri seperti bibi. Bahkan keinginan itu masih ada dalam list mimpi yang harus ku gapai beberapa tahun yang akan datan

INDAH DIMATA-NYA

Bagian 1: Mengaguminya Pernahkah kalian merasa kehilangan arah? Seperti hidup tidak ada lagi tujuan. Dan akhirnya kalian melampiaskan kegalauan dengan melakukan sesuatu yang kalian senangi saat itu juga. Padahal tidak tahu apakah jalan itu benar atau tidak. kalian berharap tinggi dengan kesenangan itu Untuk diriku sendiri, aku pernah mengalaminya. Semua berawal dari cia-citaku. *** Ketika aku kecil, jika ditanya kamu cita-cita ingin jadi apa? Selalu ku menjawab, insinyur. Serta merta kata itu tiba-tiba keluar dari mulut seorang anak yang tidak tahu insinyur itu apa. Dari dulu selalu ada bisikan "Insinyur" yang entah dari mana asalnya. Seiring berjalannya waktu, cita-cita menjadi insinyur mulai memudar, yang kemudian digantikan oleh arsitek. Cita-cita menjadi arsitek datang dalam kehidupanku sama seperti halnya insinyur. Melalui bisikan yang awal mulanya tidak diketahui.  Waktu yang terus berputar menjadikanku sebagai sosok remaja yang sifatnya labil. Sa

SEBUAH AMPLOP POLOS

“Seharusnya kamu itu nggak lembek kayak gitu!” seruan ibu dengan nada rendahnya terdengar hingga menembus dinding kamarku dengan pintu sedikit menganga yang kala itu bersebelah dengan ruang keluarga. “Pokoknya aku nggak mau tahu, itu urusanmu, aku sudah capek, sudah sakit hati.” Keluh ibu yang masih terdengar dengan nada rendahnya namun kali ini suaranya sedikit bergetar seperti menahan luapan amarah. Aku tidak mendengar jawaban apapun dari lawan bicaranya dan mungkin dia adalah ayah dengan ekspresinya yang selalu datar saat beradu mulut dengan ibu. Ayah sudah terbiasa untuk mengalah agar perdebatan mereka lekas usai. “Sudah cepat urusi adikmu itu.” Aku melihat bu pergi meninggalkan ayah melalui celah pintu, dia berjalan dengan derap langkah yang tergesa-gesa seperti dikejar makhluk menakutkan.  Sejujurnya aku paling tidak nyaman ketika mendengarkan orang tuaku ketika beradu mulut. Rasanya hidup di dunia yang berpenghuni hanya tiga orang namun banyak mulut bertebaran

KONSEP PERSAMAAN LINIER DENGAN KESATUAN UMAT MANUSIA

Setiap disiplin ilmu memiliki hubungan satu sama lain dengan disiplin ilmu lainnya sehingga disiplin ilmu tidak dapat berdiri sendiri. Memiliki kesinambungan tak harus berarti menyatukan atau bahkan mencampur adukkan, karena identitas atau watak dari masing-masing kedua disiplin ilmu tersebut tak mesti hilang dan harus tetap dipertahankan.  Matematika merupakan salah satu cabang Ilmu Sains yang masuk dalam kategori ilmu pasti dan alam. Menurut KBBI, Matematika adalah ilmu yang berhubungan dengan bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian malasah mengenai bilangan. Ada berbagai ilmu yang dipelajari dalam matematika diantaranya Geometri, Aljabar, Aritmatika dan masih banyak lagi. Di dunia ini, setia manusia memiliki keyakinannya masing-masing. Salah satunya keyakinan dalam beragama. Orang muslim akan berkeyakinan dengan islam sebagai agamanya. Islam memiliki aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh umat muslim sendiri. Untuk memahami islam, seorang musli

MEMAHAMI MATEMATIKA ITU NGGAK HANYA DENGAN RUMUS DAN HITUNGAN LOH

Memahami bidang studi matematika itu tidak selalu dengan membaca teori, rumus-rumus dan hitung-hitungan. Kebanyakan orang mengira bahwa matematika hanyalah disiplin ilmu yang hanya belajar pada cakupam rumus dan hitungan hingga berkesan menakutkan bagi pelajar. Pada kenyataanya banyak sekali bidang studi yang juga berkutat pada rumus dan hitungan salah satunya fisika, bahkan fisika merupakan disiplin ilmu yang lebih sulit dibanding matematika, karena perlu penalaran tinggi untuk setiap pemecahan masalahnya.  kenapa sih matematika menjadi bidang studi yang menyeramkan bagi pelajar? Jika karena rumus dan hitungannya, itu berarti para pelajar bisa jadi akan takut pada pelajaran yang teorinya memiliki rumus tersendiri, sedangkan jika ada rumus pasti ada sesuatu yang perlu diselesaikan dengan rumus itu pula, yang pastinya juga akan kembali pada hitungan.  Nanun yang sebenarnya menjadi pusat masalah mengapa matematika itu tidak terlalu disenangi oleh pelajar adalah karena mereka b

MIMPI TERPENJARA

Memori itu muncul kembali menyapa malamku yang terasa hampa. Perasaan lelah mulai ku lampiaskan dengan merebahkan badan di atas kasur tercinta. Mata ini masih menatap. Perlahan-lahan pandangan mulai merayap ke setiap sudut ruang kamarku yang redup. Hanya ada deretan kerlipan cahaya yang menyelip pada tali membentuk zig zag . Pandanganku mulai terhenti ketika sebuah ingatan muncul secara tak sengaja. Ingatan dimana dia mencurahkan segala isi hatinya padaku dan seseorang yang duduk disebelahnya pada tempo itu. Aku mengenalnya. Dia adalah teman seperjuanganku ketika duduk dibangku SMA. Panggil saja dia Langit. Tentulah langit bukan nama aslinya, hanya sebuah panggilan teka-teki untuknya. Aku yang saat itu duduk didepan Langit dan temanku yang bersanding dengannya, terpisah dengan sebuah meja yang permukaannya berbentuk persegi tepat didepan kami. Ada tiga macam minuman dan dua jenis makanan diatas meja itu, sayangnya aku sudah melupakannya. Ku nikmati segala yang disuguhkan sambi

SEBERAPA PENTING SIH MATEMATIKA ITU?

Dalam kehidupan, setiap manusia pasti pernah berhadapan yang namanya “masalah”. Masalah memang menjadi bagian dari hidup. Jika seseorang memiliki masalah, artinya dia sedang hidup. Dalam masalah yang dihadapi, beberapa orang mengatakan jika masalah adalah suatu yang harus dipecahkan atau dicari jalan keluarnya. Demi bertahan hidup manusia memiliki berbagai cara dalam menyelesaikan masalah atau persoalan hidupnya.  Salah satu disiplin ilmu yang tidak dapat dihindari lagi adalah matematika. Sejak kecil kita sudah dikenalkan dengan kata “Matematika”, sehingga sudah tidak asing lagi bagi kita, bahkan sangat familiar untuk didengar. Matematika adalah salah satu bidang studi yang kita pelajari dari SD hingga SLTA, bahkan sampai perguruan tinggi. Hingga kini matematika juga menjadi salah satu bidang studi yang di ujian nasionalkan (UN). Mengapa demikian? Karena matematika adalah pelajaran yang sangat penting dalan kehidupan. Berbagai persoalan dan masalah kehidupan yang kita temui dapat