Postingan

Literasi Keuangan, Penting Nggak Sih?

  Uang merupakan benda sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Salah satu bidang yang sangat berhubungan erat dengan uang ialah bidang ekonomi. Dalam perekonomian, uang merupakan suatu benda yang yang digunakan sebagai alat tukar-menukar ataupun alat pembayaran yang sah dalam pembelian barang atau jasa dan dapat diterima oleh masyarakat dalam suatu aktivitas ekonomi. Dewasa ini, perkembangan teknologi juga turut masuk dalam sector keuangan yang ditandai dengan mudahnya   bertransaksi non tunai yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Selain itu, dalam keberlangsungan hidup manusia sebagai proses yang berkelanjutan dan berbagai kebutuhan serta kepuasan yang diinginkan membuat manusia tak terbatas. Kebutuhan manusia juga tidak hanya dalam bentuk barang riil, tetapi dapat berupa abstrak misalnya perasaan aman. Dari sinilah uang sangatlah berperan penting dalam   pemenuhan kebutuhan primer, sekunder tersier, sosial, dan rohani. Sehingga penting sekali masyarakat untuk s

OPINI INSPIRASI DAN MOTIVASI

Gambar
Tanggal 14 sampai 15 September 2019 tepat hari Sabtu dan Ahad, adalah waktu aku dan beberapa kawan dari lintas program studi (prodi) yang masih di bawah fakultas yang sama melakukan makrab atau sering disapa malam keakraban. Lokasinya di Kebun Buah Mangunan Bantul. Hari-hari itu aku mendapatkan banyak sekali pelajaran dan manfaat yang tak bisa dilihat atau didengar secara langsung, tapi harus dirasakan. Salah satunya adalah topic ‘Siapakah sang inspirasiku?’. Sore itu, hari sabtu tanggal 14 September 2019, kami diminta untuk saling memperkenalkan diri. Membuat pola melingkar agar dapat terlihat semua wajah-wajah baru dari pengurus salah satu Badan Otonom Mahasiswa Fakultas (BOM-F) Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga yang baru saja dilantik beberapa bulan lalu. Sebut saja FKIST. Kami memperkenalkan diri satu persatu dengan menyebutkan nama, prodi, amanah di kepengurusan, dan satu tokoh inspirasi. Aku oke-oke saja memperkenalkan diri, tapi untuk menyebutkan tokoh inspiras

BERDAMAI DENGAN KENYATAAN

Gambar
“Aku sudah bertanya pada diriku dan berusaha untuk memahami diri sendiri. Sudah menghapus penyesalan yang pernah bersarang di lubuk hati. Tapi masih saja tidak terima dengan apa yang terjadi. Aku selalu terngiang dengan ‘itu’, dia masih datang menghantui pikiranku.” Ya, hal itulah yang ternyata menjadi masalah dalam hidupku. Kenapa masalah? Karena aku belum move on. Move on adalah istilah kata yang populer di genarasi muda saat ini. Kata serapan dari bahasa inggris yang bermakna ‘pindah’. Kalau bahasa islaminya itu Hijrah , maknanya juga sama yaitu ‘pindah’. Sudah paham tentunya tentang move on disini, tapi bukan tentang asmara ya, pindah ke lain hati. Waduh.. Tadi aku menulis ‘belum move on ’. Memang untuk move on tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebetulnya, jauh sebelum dari move on ada hal yang perlu di perhatikan, yaitu “Apakah kita sudah menerimanya?” Ya, menerima bisa dikatakan adalah pintu utama dari move on . Menerima disini berarti kita harus ikhlas,

MENYESAL?

Gambar
Hampir 20 tahun aku menempuh hidup, sudah seperlima abad rupanya. Selalu berharap untuk diberikan yang terbaik dan kesempatan-kesempatan menghadiri hidup, tentu pada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Aku ingin berbagi cerita dengan menengok ke belakang sambil menyelami jejak hidupku sebelum mencapai usia seperlima abad. Apakah kehidupan yang ku lewati banyak penyesalan atau kebahagiaan selalu menyelimuti? Aku tidak ingin berkata menyesal ataupun bahagia sepenuhnya, justru berpikir bahwa hidup tidak perlu ada yang disesalkan, karena yang menjalani dan memilih jalan hidup adalah kita sendiri. “Penyesalan selalu ada di akhir.” Acap kali kalimat itu terdengar ketika sesuatu yang tidak baik terjadi pada diri kita. Akupun pernah berkata demikian. Tapi jika berpikir lagi, memang tidak ada yang perlu disesalkan. Mungkin sebelumnya aku khilaf terhadap sesuatu atau aku menempuh jalan yang belum tepat. Ya, jalan yang belum tepat dan itu bukan jalan yang salah. Jadi jika teman-teman menyesa
Gambar
SISI TERBAIK DARI KEADAAN YANG TERBURUK. Hutan Mangrove, Kulon Progo, DI. Yogyakarta  Apa ada yang pernah merasa dunia ini tidak adil? Atau malah ingin mengatakan bahwa Tuhan itu tidak adil? Hanya karena apa yang terjadi pada kita itu tidak sesuai yang diharapkan. Jika aku berpikir demikian, rasanya kebaikan sedang tidak berpihak pada ku, bahkan semesta menjauh dari ku. Ketika sedang terpuruk, rasanya ingin sekali bercerita dan meluahkan segala emosi. Tapi, kala bercerita, pada orang yang terdekat dan terpercaya pun, kadang mereka tetap saja tidak akan paham. Mengapa? Karena mereka tidak tahu apa yang terjadi pada kita. sekalipun bilang “paham” tetap saja, yang merasakan adalah kita sendiri. Tapi, memang sedikit lebih lega, walaupun kadang tidak ada saran atau solusi, hati sedikit terasa lebih tenang. Senang rasanya berbagai kata-kata penyemangat keluar dari mulut mereka. Terkadang, jika susah untuk bercerita secara langsung, pelarian terbaik adalah merangkai kata. Ent

Untuk Para Manusia Yang Berada Dalam Lindungan-Nya

Tulisan ini ditujukan kepada manusia-manusia yang sangat memberikan saya semangat dan istiqomah dalam menulis. Yang terhormat para senior dan sesepuh ODOP. Yang tersayang kakak-kakak PJ pulau Harapan yang selalu mengingatkan saya untuk melunasi hutang-hutang menulis saya selama seminggu penuh. Dan rekan-rekan ODOP Batch 6 yang saya kagumi karena keistiqomahannya dalam menulis selama kurang lebih dua bulan yang di mulai September lalu.  Saya ucapkan terimakasih kepada kalian semua yang selalu memotivasi saya dan menemani saya dalam menulis selama dua bulan terakhir. Saya adalah salah satu manusia yang beruntung karena dipertemukan dengan komunitas yang kece abis . Komunitas yang mewadahi orang-orang cinta menulis dan mencurahkan perasaannya dalam sebuah kata-kata. Tak hanya itu, komunitas ODOP yang kece ini selalu menyediakan pemantik keren-keren untuk menambah wawasan kepenulisan. Dan yang pasti membuat jantung dag dig dug ketika tantangan sudah siap untuk menjadi p

Jam Karetnya Indonesia Dalam Sebuah Pertemuan

Sebagai manusia kita tahu bahwa menunggu adalah sesuatu yang menjenuhkan. Bukan tentang menunggu jodoh yang tak kunjung datang, melainkan menunggu kedatangan seseorang dalam sebuah pertemuan. Salah satu penyebab persoalan diatas adalah kebiasaan buruk masyarakat dalam menghargai waktu yang sering kita kenal dengan istilah “Jam karet”. Jam karet adalah istilah yang merujuk pada konsep “Elastisitas” waktu, dimana waktu yang telah ditentukan bukan merupakan hal yang pasti, melainkan sesuatu yang dapat diundur. Sehingga kebiasaan mengulur waktu inilah dapat menimbulkan permasalahan baru lainnya. Budaya jam karet bukanlah sesuatu yang baru lagi di Indonesia, bahkan sudah mengakar di kehidupan masyarakat contohnya mahasiswa. Apa yang menjadi penyebab adanya jam karet? Umumnya jam karet terjadi karena rasa malas pada pribadi masing-masing. Namun tidak semua orang memiliki rasa malas yang akut. Mungkin ada orang yang senang menjadi pusat perhatian jika terlambat, atau memang ada orang y