MENYESAL?


Hampir 20 tahun aku menempuh hidup, sudah seperlima abad rupanya. Selalu berharap untuk diberikan yang terbaik dan kesempatan-kesempatan menghadiri hidup, tentu pada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Aku ingin berbagi cerita dengan menengok ke belakang sambil menyelami jejak hidupku sebelum mencapai usia seperlima abad. Apakah kehidupan yang ku lewati banyak penyesalan atau kebahagiaan selalu menyelimuti? Aku tidak ingin berkata menyesal ataupun bahagia sepenuhnya, justru berpikir bahwa hidup tidak perlu ada yang disesalkan, karena yang menjalani dan memilih jalan hidup adalah kita sendiri.

“Penyesalan selalu ada di akhir.” Acap kali kalimat itu terdengar ketika sesuatu yang tidak baik terjadi pada diri kita. Akupun pernah berkata demikian. Tapi jika berpikir lagi, memang tidak ada yang perlu disesalkan. Mungkin sebelumnya aku khilaf terhadap sesuatu atau aku menempuh jalan yang belum tepat. Ya, jalan yang belum tepat dan itu bukan jalan yang salah. Jadi jika teman-teman menyesal, jangan berpikir kalian menempuh jalan yang salah, anggap saja masih belum tepat, artinya kita harus mencari jalan yang berbeda dari sebelumnya.

“Lalu, bagaimana untuk bisa berpikir bahwa ‘itu’ tidak perlu di sesali?” Seperti kalimat di atas, ‘Cari jalan yang berbeda dari sebelumya untuk mencapai keinginan terbesarmu.’ Yang berarti kita harus berubah. “Tapi untuk berubah tidak semudah itu wahai manusia.” Memang tidak mudah, namanya juga berubah yang artinya menjadi lain dari yang sebelumnya. “Lantas bagaimana untuk mengawalinya?” Sesuatu yang dapat dilakukan ketika kita ingin berubah adalah muhasabah atau introspeksi diri. Tanyakan, kenapa gagal, kenapa salah, kenapa tidak sesuai, itu pasti karena ada yang salah dengan jalan yang kita pilih. Jadi, cobalah bertanya pada diri sendiri, berikan waktu untuk diri sendiri, kita jangan hanya peduli dengan orang lain tapi acuh tak acuh dengan diri sendiri. Diri sendiri itu juga manusia. Kamu masih menganggap dirimu manusia kan?. Tetaplah Positive Thinking, pahami diri kita, dan tentunya maafkan jika punya kesalahan pada diri sendiri.

Catatan di atas hanyalah dari pengelaman pribadi untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi di hari selanjutnya, bukan menggurui tapi semoga menginspirasi ataupun memotivasi.

Sejatinya yang memotivasi kita adalah diri kita sendiri.

Salam


Nafida Nurhidayati.
Yogyakarta, 25 Dzulqoidah 1440 H/ 28 Juli 2019 M. 

Ilustrasi oleh @nafida_n atau saya sendiri 😁

Komentar

  1. Eh, mbak Nafida bisa bikin ilustrasi sendiri ya? Keren ih...

    BalasHapus
  2. Berarti dengan memeluk kesalahan yang kita benci bisa membuat kita lebih baik ngga mba?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DRAMA REVIEW: SOLOMON’S PERJURY – SUMPAH PALSU SOLOMON

BERDAMAI DENGAN KENYATAAN